Kamis, 02 Januari 2014

Gadis Sejuta Mimpi

Aku. Aku tak pernah meminta hal yang berlebihan. Aku tak pernah sekalipun meminta suatu hal yang tak sanggup ku penuhi. Aku hanyalah seorang gadis sejuta mimpi. Berpuluh, beratus, beribu mimpi aku pikirkan sebelum tidurku.
Dari sepenggal mimpi yang aku tau aku bisa wujudkan, hingga mimpi yang bahkan hanya memimpikannya saja aku rasa itu adalah hal yang mustahil. Pernah aku berpikir untuk menghentikan mimpi ini.
Tapi disaat malam saat aku memejamkan mata, pikirku kembali melayang jauh menembus awan. Saat itu, saat dimana aku merasa sendiri dan sangat sendiri. Aku bayangkan mereka yang setiap hari rela bangun saat matahari belum terbit dan tidur lebih awal dariku karena aku tau mereka lelah.Mereka lelah menghidupi aku dan adik bungsuku. Tapi itu adalah sebuah kewajiban, setiap orang akan merasakannya. Saat aku mengeluh, aku ingat dimana peluh mereka bercucuran dan tetap tersenyum dalam lelahnya. Saat itu pun aku segera bersyukur.
Tak satu pun orang hidup senikmat hidupku, karena aku tau tak mungkin mereka yang diluar sana dapat menikmati hidupku. Begitu pun aku, aku tak akan bisa merasakan hidup orang-orang berada di luar sana.
Maka aku bertekad, akan ku nikmati sepahit-pahitnya dan semanis-manisnya hidupku sampai akhir ayatku nanti. Aku tak ingin mereka yang diluar sana tunduk kepadaku, aku tak ingin mereka takut kepadaku, tapi aku hanya ingin dianggap ada, nyata dan tampak dihadapan mereka.
Kadang pedih rasanya, aku ada tapi tak satu patah kata pun digunakan untuk menyapaku. Aku mungkin tak terhitung sebagai teman, tapi aku disini melihat kalian dan memperhatikan.
Karena  dimanapun aku, kemanapun aku pergi aku tetap sendiri. Aku hanya punya mereka dan seorang adik bungsu. Aku bangga akan keluargaku, walau aku tak dilahirkan di keluarga kaya yang serba cukup bahkan lebih.
Aku hanya gadis yang lahir di desa kecil di utara sana.
Terima kasih karena mimpiku telah menjadi sahabat sejati ku, tetap hadir dalam duka ku tetap bersinar dalam suka ku. Terima kasih orang-orang yang telah mendorongku menjadi orang yang lebih kuat.
Aku sekarang mengerti mengapa Engkau menjauhkanku dari orang-orang itu. Bukan karena Kau kejam, tapi Kau ingin agar aku berusaha menjadi orang yang tetap berjalan di tengah terpaan badai dan suatu saat aku tau bahwa aku akan ada di puncak teratas. Sehingga orang-orang itu akan menengadah melihatku dengan seluruh semangat dan sejuta mimpi yang aku miliki.
Aku hanya seorang gadis pemimpi yang tak tau kapan mimpi-mimpi itu akan menjadi nyata. Semua asa ku tak akan ku putuskan sampai disini. Tak kan ku biarkan cinta melemahkan asa ku. Tapi kekuatan cinta lah yang membakar semangatku untuk terus bermimpi sampai aku tak bisa bermimpi lagi.

Kamis, 26 Desember 2013

...

Selamat tanggal 27 ya kawaaaaan. Udah 6 bulan gak buka ini blog. Maklum ya berhubung gue orang sibuk jadi gak bisa tiap saat buka blog yg udah penuh sarang laba-laba ini.
Ini bukanya lewat hape aja udah syukur ya dari pada gak buka sama sekali. Kali ini gue gak mau cerita apa-apa sih sama kalian soalnya ude cerita gue udah pada basi semua. Idenya kelamaan nyangkut di otak jadinya terkena abrasi deh perlahan-lahan hilang sama kayak kamu yang lama-lama hilang gak ada kabar. Kok malah curhat ya. Tapi gak apa-apa sih, berhubung enam bulan gue ini banyak masa dimana gue gak bisa pindah dari orang itu. Weitsssss tapi sekarang udah bisa lah, minimal pindah walau gak bisa lupain. Apalah arti hidup kalo terus-terusan sedih dan terus-terusan terpuruk. Time goes by, life goes on dong!!!
Udah ahhh... Bahagia itu bukan mereka atau dia yang ciptain. Bahagia itu timbul dari diri sendiri, gak perlu banyak tanya, gak perlu banyak ngeluh, jalani hal yang bisa buat kita bahagia. Niscaya kebahagiaan akan datang hahahahaha.

Rabu, 10 Juli 2013

There're Many Things During 44 Days



Alohaaaa… sudah lama tidak berjumpa. Gue mau bersih-bersih dulu nih, bersihin jaring laba-laba dan segala macem sarang-sarangan di blog yang tak bertuan ini. Sudah kurang lebih dua bulanan gak nyentuh tubuh sexy dari blog ini. Gue kangen banget, pengen gue ajak jalan, makan, hang out bareng nih blog kuper. Tapi gue tau itu gak mungkin dan gak akan mungkin dilakukan. Udah deh ya…  lupain aja apa yang gue tulis barusan gak penting-penting amat.
Gue bingung sekarang mau bahas topik apaan. Sebenarnya dari dua bulan ini gue vacum ngeblog gue punya beribu macam cerita seru, lucu, absurd, sedih, haru sampai yang romantispun ada. Tapi yang gue bingung ceritainnya mulai dari mana? Takutnya openingnya kurang pas tiba-tiba blog gue jadi kayak koran bekas buat alasnya kucing pup. Tidaaaakkkkk!
Baiklah teman-teman, gue awali cerita ini dari 1 Juni lalu. Saat itu pertama kali

Kamis, 04 April 2013

EC Part 2



Berhubung post sebelumnya EC Part 1, sekarang bersambung ke part 2-nya yah. Cekidothhh!
Yang sebelumnya itu kan ngomongin tentang Miss-miss yang ngajar murid-murid unyu seperti kami ini dengan penuh kebrutalan. Post kali ini bahas tentang murid-murid kelas gue yang gak kalah brutal sama kayak tutornya.
Gue adalah murid tercantik dan imut di kelas ini (secara gue cewek sendiri) dari awal sampai sekarang. Entah kenapa gak ada murid cewek yang masuk kelas gue. Mungkin gara-gara kelas gue itu di cap sebagai kelas terkutuk dengan murid tidak kalah terkutuk bandelnya. Gue sih yang paling anteng dan kalem kalo tutornya lagi jelasin materi. Haha.
Murid yang pertama gue certain itu adalah: Rizal.

EC Part 1



Aloha pemirsa! Gue disini yang baru aja pulang les mau cerita tentang tempat les bahasa inggris gue.
Agak aneh dikit sih, karena tutornya punya cara masing-masing buat ngajar. Tutor pertama gue itu Miss Veda.
Miss Veda ini imut-imut, putih, cantik dan suka bercanda. Kadang kalo kitanya (baca:muridnya)  serius dikit dia yang melelehkan suasana jadi kayak es krim cair gitu, manis-manis dingin (karena emang kelasnya pake AC). Tapi Miss Veda gak suka liat anak didiknya BBM-an atau SMS-an pas dia lagi ngajar. Wajar lah ya. hingga pada akhirnya gue dan kawan gue yang lain beranjak pindah kelas dan pindah tutor. Rasanya itu kayak punya ibu tiri. Gaaaakkkk enaaaaaaakk! Serasa ada di cerita The Onion and Garlic (baca: Bawang Merah Bawang Putih).

Rabu, 03 April 2013

Life Goes On



Ketika gue tau bahwa gue gak dilahirkan buat orang itu, rasanya… gue berasa ada di tengah samudra dan lagi berlayar sendirian dengan sekocinya Titanic yang gak isi layar dan terombang-ambing gak tau arah tujuan, gak tau harus minta tolong sama siapa karena emang gak ada siapa-siapa disana apalagi untuk denger permintaan tolong gue. Itu sama aja kayak kita abis di putusin terus cerita sama temennya si doi, lalu dia ngebelain si doi karena emang dia itu temennya trus ngerasa pengen siram mereka berdua pake ice lemon tea mendidih!
Jangankan di tengah samudra, di kamar sendiri aja suka nangis di pojokan. Semacam meratapi nasib yang udah gak sama si doi lagi. Udah deh ya, doi mikirin kita gak? Dia nangis di pojokan juga gak yang kayak kita lakuin? Emang itu yang terbesit di otak. Tapi ya…

Selasa, 05 Maret 2013

Rumitnya Sebuah Pilihan



Kalian pasti pernah dihadapkan oleh dua pilihan yang sangat sulit. Bukan karena masing-masing dari pilihan itu sama-sama baik, tapi mungkin kalian gak bisa ngelepasin salah satu karena takut kalau hal yang kita cari selama ini ada pada hal yang dilepas. Kalau udah salah pilihan gitu kita sering ngerasa gak berguna, ngerasa paling salah, ngerasa bahwa memang kita lah orang terbodoh didunia. Cuma memang kadang pilihan itu menjadi sangat sulit ketika kita berfikir bahwa hal tersebut sama-sama memiliki kelebihan. Apalagi sampai membuat kita merasa nyaman dan bahagia dengan hal tersebut.
Kali ini gue menghadapi pilihan yang bener-bener sulit banget.